Pages

Senin, 07 November 2011

KAGUYA HIME



Dongeng tentang puteri Kaguya atau Taketori Monogatari (Kisah Pengambil Bambu) adalah salah satu dongeng tertua dari negara Jepang. Dongeng ini menceritakan tentang seorang kakek yang menemukan seorang anak perempuan didalam bambu yang bersinar.

Dahulu kala hiduplah seorang kakek bersama dengan isterinya. Sang kakek bekerja mengambil bambu di hutan. Bambu yang dia dapat dari hutan di buat menjadi berbagai macam barang, dan orang-orang menyebutnya dengan kakek pengambil bambu. Suatu hari pada saat kakek masuk ke dalam hutan bambu, ia melihat sebatang  bambu yang pangkalnya bercahaya. Sang kakek merasa heran dan memotong bambu tersebut, dan yang tampak dari dalam bambu adalah seorang anak perempuan mungil yang tingginya sekitar 9 cm. Segera saja sang kakek membawa anak perempuan kerumahnya, dan di besarkan seperti puterinya sendiri. Sejak saat itu, kakek selalu menemukan emas di dalam batang bambu setiap harinya. Kakek dan isterinya menjadi orang, dalam 3 bulan anak perempuan mereka berubah menjadi seorang puteri yang sangat cantik. Kecantikan piteri ini sulit untuk di tandingi, begitu cantiknya sehingga perlu di beri nama. Orang-orang menyebutnya puteri Kaguya (Noyatake no Kaguya Hime).

Kabar tentang kecantikan puteri Kaguya sudah tersebar di seluruh negeri. Pria dari berbagai kalangan mulai rakyat biasa samapi bangsawan ingin menikahi puteri Kaguya. Mereka terus mendatangi rumah puteri Kaguya dengan niat meminang sang puteri, namun terus menerus ditolak oleh puteri Kaguya. Walaupun tahu usahanya sia-sia, para pria tetap bertahan di sekeliling rumah puteri Kaguya. Satu per satu para pria tersebut mulai menyerah, dan yang tersisa hanya 5 orang pria  yang semuanya pangeran atau pejabat tinggi. Mereka tetap bersikeras ingin menikahi puteri Kaguya, maka kakek pengambil bambu pun membujuk puteri untuk menerima lamaran salah satu dari pria yang masih bertahan. Puteri menjawab, “aku hanya mau menikah dengan pria yang membawakan barang yang akan aku sebutkan, dan sampaikan pada mereka ini kepada mereka yang menunggu diluar.”

Ketika malam tiba, pesan dari puteri Kaguya disampaikan kepada kelima pria yang menunggu. Mereka diminta untuk membawakan barang yang mustahil didapat seperti, mangkuk suci Buddha, dahan pohon emas berbuah berkilauan, kulit tikus putih asal kawah gunung berapi, mutiara naga, dan kulit kerang bercahayamilik burung walet. Pria pertama kembali, tetapi membawa mangkuk biasa, pria kedua membawa barang palsu buatan pengrajin, dan pria ketiga membawa kulit tikus biasa yang mudah terbakar. Semuanya ditolak puteri Kaguya karena tidak bisa membawa barang  yang asli. Pria keempat menyerah akibat dihantam badai di perjalanan, sedangkan pria kelima tewas akibat patah pinggang. Berita kegagalan para pria tersebut terdengar sampai ke kaisar, hal ini membuat kaisar penasaran dan ingin bertemu dengan puteri Kaguya. Kakek berusaha membujuk puteri untuk menerima lamaran kaisar dan menikah dengan kaisar, namun puteri menolak dengan berbagai alasan. Puteri Kaguya bahkan menolak untuk menampakan dirinya dihadapan kaisar. Kaiasar akhirnya memutuskan untuk meyerah setelah sebelumnya beliau dan puteri saling bertukar puisi.

Waktu pun berlalu, tidak terasa sudah memasuki musim gugur. Puteri Kaguya menghabiskan setiap malamnya dengan memandangi bulan sambil menangis. Kalau ditanya mengapa menangis, puteri tidak mau menjawab. Namun ketika hari ke-15 di bulan 9 semakin dekat, tangis puteri makin menjadi. Akhirnya puteri mengaku, “ aku bukan manusia bumi, pada hari ke-15 ini di saat bulan purnama, aku harus kembali ke bulan”. Kebenaran tentang identita puteri Kaguya segera disampaikan kepada kaisar. Kemudian kaisar pun mengirim prajurit-prajurit yang gagah berani untuk melindungi puteri dari jemputan orang-orang dari bulan. Malam bulan purnama itu pun tiba, sekitar jam 2 malam, dari langit turun orang-orang bulan. Para prajurit dan kakek pengambil bambu tidak mampu mencegah mereka untuk membawa puteri kembali ke bulan. Puteri Kaguya adalah penduduk bulan yang sedang menjalani hukuman dibuang ke bumi. Sebagai tanda mata, puteri memberika obat hidup kekal kepada kaisar. Namun menurut kaisar apa gunanya hidup kekal tanpa puteri Kaguya. Kemudian kaisar memerintahkan untuk membakar obat tersebut di Suruga, di atas puncak gunung tertinggi di Jepang. Gunung tersebut disebut “Fushi no Yama” dan akhirnya dikenal dengan nama FUJIYAMA. Obat yang dibakar diatas gunung kabarnya membuat gunung Fuji selalu mengeluarkan asap hingga sekarang.
-----------Baba out ---------------

0 komentar:

Posting Komentar